Deputi Paulus Waterpauw Kunker Perdana ke Pasar PLBN Skouw, Sampah Berserakan

Deputi II BNPP Kemendagri Paulus Waterpauw menemukan tumpukan sampah di mana-mana di Pasar Skouw Kota Jayapura Papua. Kunjungan ke PLBN Skouw yang perdana dilakukan setelah dilantik Mendagri Tito Karnavian di Jakarta 21 Oktober 2021. (foto: nethy ds)
banner 468x60

PAPUAInside.com, JAYAPURA—  Sampah berserakan di mana-mana, pemandangan yang ditemukan Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan  BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) Kemendagri Paulus Waterpauw saat kunjungan perdananya ke PLBN Skouw Kota Jayapura Papua,  Rabu (27/10/2021).

PLBN Skouw di Kota Jayapura menjadi tujuan perdana Komjen Paulus Waterpauw setelah dilantik oleh mendagri M Tito Karnavian 21 Oktobetr 2021 lala sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan  BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan).

banner 336x280
Deputi II BNPP Paulus Waterpauw sedang mendengarkan penjelasan  dari Kasubdit Keamanan dan Kebersihan PLBN Skouw Brendina Mathilda Pusung. (foto: nethy ds)

Sampah yang berserakan ditemukan begitu memasuki kawasan pasar di bagian yang sering dijadikan tempat nongkrong pengunjung pasar, sampah dan ludah pinang berserakan di lantai, kemudian memasuki lokasi kios juga masih ditemukan ludah pinang di sudut-sudut tembok, selanjutnya di bagian belakang juga ada tumpukan sampah.

Soal tumpukan sampah ini, Arifin salah seorang pedagang mengatakan tidak tahu siapa yang mengurusnya saat ini, namun dulunya pasar bersih dan nyaman karena ada petugas kebersihan yang menyapu, mengumpulkan sampah lalu di buang setiap harinya.

‘’Sampah ini tidak wajar, pasar ini sangat kokoh dibangun dengan kualitas yang bagus, tapi sayang tidak terurus dengan baik. Kondisi ini akan saya laporkan ke Pak Mendagri untuk menemukan solusi penanganan pasar ini dengan tepat,’’ jelas Deputi Paulus Waterpauw di Skouw.

Dijelaskan Paulus Waterpauw, setelah peresmian PLBN Skouw oleh Presiden Joko Widodo 9 Mei 2017 lalu, pasar Skouw dikelola oleh BNPP. Namun memasuki tahun 2021 pengelolaan pasar diminta oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Koperasi dan Perindustrian saat itu.

‘’Ya mungkin saja karena sejak masa covid ada recovusing dana ditambah lagi masa pandemic sehingga mempengaruhi pembiayaan untuk pembersihan pasar,’’ jelasnya.

Waterpauw menegaskan bahwa diharapkan semua stake holder yang berkaitan dengan Pasar Skouw untuk memberikan dukungan ke arah yang baik sehingga nantinya tidak muncul masalah.

Potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di PLBN Skouw kata Waterpauw, selain pasarnya juga pariwisata serta. ‘’Kawasan in ikan sudah indah, potensi untuk pengembangan pariwisata,’’ jelasnya.

Ditegaskan bahwa Inpres no 1 tahun 2021 tentang revitalisasi pasar di perbatasan termasuk Pasar Skouw, mengatur tentang pemeliharaan. ‘’Namun saya belum tau seperti apa mekanisme pemeliharannya,” ujar Waterpauw. **

 

 

banner 336x280