Oleh: Nethy DS |
PAPUAInside.com, JAYAPURA— Aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Papua yang menolak kelanjutan Otsus Jilid II dinilai menyuarakan kepentingan elit tertentu di Papua.
Penilaian tersebut disampaikan salah satu tokoh masyarakat Pegunungan Tengah di Kota Jayapura, Sem Kogoya.
‘’Aksi demo tolak otsus Kamis (24/9/2020) lalu, yang dilakukan oleh anak-anak mahasiswa itu merupakan kepentingan elit politik tertentu untuk memecah belah pemuda dan masyarakat Papua,” tuding Sem Kogoya, Rabu (30/9/2020).
Ia mengaku heran ada pihak yang menolak keberlanjutan otsus, padahal dampaknya sudah dirasakan masyarakat Papua di berbagai bidang. ‘’Dampak positif Otsus bisa membangun wilayah Papua baik di bidang infrastruktur, pendidikan dan berbagai bantuan kesejahteraan lainnya,” kata Sem
Isu yang dikembangkan untuk penolakan Otsus Jilid II kata Sem karena dampaknya tidak dirasakan, padahal faktanya Otsus sudah dinikmati masyarakat Papua dan berbagai bantuan Otsus turun ke kampung/daerah.
“Kami bersama warga pegunungan tengah akan selalu berusaha semaksimal mungkin menghalau rencana aksi demo agar tidak terjadi lagi di Jayapura, agar masyarakat Papua tetap hidup aman, damai dan sejahtera,” tegasnya.
Sebelumnya digelar aksi unjuk rasa penolakan Otsus jilid II berlangsung di Nabire dan Kota Jayapura. Massa yang tergabung dari unsur mahasiswa dan organisasi masyarakat lainnya secara tegas menolak otsus dilanjutkan dan justru meminta kepada pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri. **