Oleh : Vina Rumbewas |
PAPUAInside.com, WAMENA – Nyonya Yulce W Enembe secara resmi melantik Nyonya Yustina Yenni Banua S.IP sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Jayawijaya, dalam Musyawarah Daerah Dekranasda yang berlangsung di Hotel Baliem Pilamo Wamena, Senin (31/08/2020)
Usai melakukan pelantikan, kepada wartawan Nyonya Yulce W. Enembe berharap melalui wadah ini nantinya kerajinan-kerajinan lokal dapat diangkat yang tentu dikelola khusus oleh Orang Asli Papua (OAP).
“Melalui wadah ini kami ingin mengangkat bahan yang ada di local seperti noken dan gelang khusus yang dikelola OAP, kenapa OAP agar jangan ada kecemburuan yang terjadi karena ekonomi,” katanya kepada wartawan.

Meski demikian, Dekranasda tetap tidak melupakan kegiatan lain yang tetap berjalan berdampingan, karena meliputi banyak hal, bukan hanya ketrampilan tetapi juga ada industri lainnya seperti buah merah, kopi, madu, dan potensi lainnya.
Dirinya berharap pada PON XX mendatang banyak kerajinan dari Jayawijaya menjadi souvenir yang bisa dibawa pulang oleh para tamu natinya, dan dirinya yakin ketua Dekranasda terpilih akan mempersiapkan itu terutama ketrampilan yang dihasilkan langsung dari orang asli Papua.
“Di wilayah pegunungan banyak potensi kerajinan yang bisa dikembangkan untuk menyambut PON XX nanti seperti ada noken, gelang, madu dan masih banyak lagi. Setiap kabupaten akan persiapkan itu dan untuk Dekarnasda kabupaten bupati tadi sudah sampaikan bahwa Wamena akan siapkan kopi dan banyak hal lain,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Nyonya Yustina Yenni Banua, selaku Ketua Dekranasda Jayawijaya yang baru dilantik mengatakan keberadaan Dekranasda sendiri sudah ada sejak dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya akhir 2018 lalu sudah melekat pada dirinya selaku ketua PKK namun baru hari ini disahkan.
“Kerajinan yang ada di Jayawijaya adalah potensi yang kami terus gali dalam hal ini kerajinan-kerajinan bahkan home industry itu sasaran kami,” katanya.
Menurutnya, di Jayawijaya kaya akan kerajinan sehingga tidak bisa ditarget berapa banyak yang dapat dihasilkan, namun menurut istri Bupati Jayawijaya itu pihaknya akan mengupayakan sebisa mungkin.
“Disini ada 40 distrik tentunya setiap distrik ada beberapa kelompok kerajinan, rencananya kami akan membina 10 kelompok dulu pada masing-masing distrik,” katanya.
Untuk mendukung peningkatan ketrampilan para anggota pihaknya juga telah mendirikan sanggar pelatihan yang mana para anggota dapat berlatih tidak hanya membuat kerajinan tetapi juga dapat belajar jahit-menjahit, masak-memasak, dan beberapa pelatihan lainnya. Selain ketrampilan Dekranasda juga mengenalkan iptek bagi para anggota.
“Untuk mendukung PON XX, selain kopi kami juga akan kembangkan ketrampilan noken yang sudah sangat terkenal dan juga hairfish (hiasan rambut) yang sekarang lagi viral,” pungkasnya. **














