PAPUAInside.com, ILAGA— Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Denny Salurerung mengajak warga menjadikan Pos TNI yang ada di kampung-kampung sebagai sahabat karena kehadirannya untuk membantu masyarakat mengatasi masalah yang ada.
Ajakan tersebut disampaikan Dandim Denny saat apel perdana ASN Puncak bersama TNI/Polri di halaman Kantor Bupati Puncak di Ilaga, Senin (07/02/2022).
‘’Jangan takut dengan keberadaan Pos TNI, jangan jadikan musuh, sebab kehadiaran pos-pos tersebut untuk membangun dan membantu warga di kampung, masyarakat bisa menjadikan pos-pos TNI sebagai saudara, tempat menyampaikan keluh kesah, apa kesusahan bisa sampaikan ke komandan pos,’’ jelasnya.
Pos-pos TNI juga terbuka untuk berbagi dengan warga. ‘’Mungkin butuh gula, beras atau apa saja, bisa datang ke pos, Bapak ada gula kah, ada kopi kah pasti akan dibagi, jadi pos hadir untuk mengatasi permasalahan bapak dan ibu, bukan untuk menakuti masyarakat,” tegasnya.
Lanjut Dandim, andaikan ada anggota pos yang dalam tugas keseharian berbuat salah, maka masyarakat bisa laporkan pasti akan tindak sesuai dengan aturan di TNI Polri, sebab TNI/Polri tidak kebal hukum.
“Telepon saya, mungkin ada yang bawa wam (babi) orang kampung, atau ganggu masyarakatkah, lapor ke saya, pasti saya akan proses, jika memang laporan itu benar adanya,” tegasnya.
Untuk itu, sebagai Dandim, dirinya mengimbau masyarakat, untuk bersama-sama bergandengan tangan mengamankan situasi di Kabupaten Puncak, sehingga kondisi aman dan pembagunan bisa jalan, dengan demikian kesejahteraaan masyarakat bisa meningkat.
Dandim juga mengingatkan agar masyarakat menjaga situasi kampung tetap aman dari orang-orang luar yang berpotensi menimbulkan konflik. ‘’Misalkan ada orang-orang di luar kabupaten yang datang membuat kacau, segera masyarakat laporkan ke TNI/Polri untuk bekerja sama mengamankan kondisi di Kabupaten Puncak, sebab tugas pengamanan bukan saja di TNI/Polri saja, namun tugas semua pihak,’’ ingatkannya.
Diingatkan agar semua pihak punya satu komitmen menjaga Kabupten Puncak tetap aman, tentram dan damai sehingga pembangunan bisa dilakukan. Karena yang nantinya menikmati pembangunan adalah orang Puncak sendiri, jika tidak ada komitmen maka selamanya juga wilayah ini akan tertinggal dari daerah lain,’’ jelasnya.
Sementara itu Bupati Puncak Willem Wandik mengapresiasi komitmen TNI dan Polri yang tidak melakukan pengejaran pasca penyerangan terhadap Pos Ramil Gome yang mengakibatkan tiga prajurit Satgas Kodim YR 408/SBH gugur.
“Saya sampaikan hormat kepada sikap TNI/Polri, punya komitmen, ini menandakan bahwa cara-cara persuasif dikedepankan, pendekatan teroterial, sehingga masyarakat masih aman, tidak takut, kabupaten Puncak tahap demi tahap mulai kondusif, pasca penembakan,” ungkapnya.
Lanjutnya, “ke depan kita bekerja sama jaga daerah ini, TNI/Polri jika jalan dan ketemu masyarakat sapa mereka, amole, begitu juga masyarakat jangan selalu curiga, marilah kita sebagai satu kekuatan menjaga keamanan di daerah ini, sehingga pembangunan bisa jalan,” jelasnya. ** (Diskominfo Puncak)