Oleh : Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – Satu Satuan Setingkat Peleton (1 SST) dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban dan puing-puing heli MI 17 di Pengunungan Mandala Kabupaten Pegunungan Bintang, Kamis (13/2/2020) pagi.
Kol Inf Binsar Sianipar (Danrem 172/PWY) selaku koordinator evakuasi tersebut mengatakan, proses evakuasi baru dilakukan menyesuaikan cuaca yang esktrim di lokasi kejadian.
Evakuasi heli MI 17 dilakukan dengan persiapan matang mengingat cuaca dan lokasi jatuhnya heli yang sangat ekstrim. Kemiringan lokasi disebutkan hingga 90 derajat dengan suhu yang sangat dingin di atas ketinggian lokasi mencapai 11 ribu fit.
“Hari ini kita melakukan proses evakuasi dan pagi tadi satu sortie sudah diterbangkan juga 5 heli. Menyusul 3 sortie dan sudah ada 1 SST dan masyarakat yang berjalan ke TKP, kita berharap sore ini mereka sudah sampai,” ungkap Kol Inf Binsar Sianipar.
TNI sendiri baru melakukan proses evakuasi mengingat dua hari sebelumnya masih terkendala cuaca.
“Mudah-mudahan cuaca cerah dan besok (Jumat,Red) proses evakuasi sudah bisa dilakukan,” harap Danrem.
Heli MI 17 sendiri dilaporkan hilang pada 28 Juni 2019 lalu. Walau sudah melakukan upaya pencarian, hingga akhir tahun 2019 dan memasuki awal tahun 2020 heli naas tersebut belum bisa ditemukan.
TNI baru mendapatkan titik terang pada Februari 2020. Sejumlah pasukan 5 heli dari TNI juga swasta dikerahkan untuk melakukan evakuasi MI 17 yang ditemukan jatuh di tebing Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang. Saat itu Hely MI 17 terbang membawa 12 orang. 7 diantaranya kru dan 5 anggota Satgas Yonif 725/WRG. **