Cegah Covid-19, Klemen Tinal Sebut Disiplin Warga Masih Kurang

Wagub Papua Klemen Tinal (Foto: Dian Mustikawati for Papuainside.com)

Oleh: Ignas Doy I

PAPUAInside.com, JAYAPURA—Wagub Papua Klemen Tinal mengakui, secara umum penanganan Covid-19 di Papua sudah dilakukan dengan baik.

Meski demikian, ia  mengingatkan kembali agar warga lebih disiplin, terutama dalam melaksanakan protokoler kesehatan sebagaimana dianjurkan pemerintah.

Demikian disampaikan Tinal, usai menyerahkan bantuan sosial, berupa paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 di beberapa  titik di wilayah kabupaten Jayapura dan kota Jayapura, Sabtu (02/05/2020).

Bupati Mimika dua periode ini mengatakan, dirinya melihat penanganan Covid-19 di Papua secara umum sudah baik. Tapi disiplin warga masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan, supaya benar- benar semua pihak bisa mencegah, mengurangi,  bahkan menyelesaikan masalah Covid-19 di Provinsi Papua.

Pasalnya, menurut Wagub, di Provinsi Papua rata -rata dalam beberapa pekan terakhir ini perhari 10 kasus positif Covid-19.

Dikatakan, kita hanya bisa mencegah dengan disiplin, yakni tak melakukan aktivitas, diam dirumah.

Kemudian juga semua hal yang sudah disampaikan terkait protokol kesehatan dan lain sebagainya perlu dijaga dengan baik, seperti memakai Alat Pelindung Diri (APD),  masker dan lain sebagainya, supaya dengan demikian kita bisa mencegah Covid-19.

“Dengan tinggal di rumah 80 persen kesembuhan itu bisa terjadi. Sedangkan 20 persen  itu dengan tambahan- tambahan seperti alat dan lain- lain,” ujarnya.

Karena itu, ungkapnya, pihaknya minta supaya pekan depan kita minta masyarakat supaya lebih disiplin.

Evaluasi Internal

Ia mengatakan, Jumat lalu hari libur, sehingga pihaknya akan menggelar evaluasi pekan depan ini.

“Kita akan evaluasi internal provinsi,  tapi kita juga akan rapat dengan semua Bupati dan Walikota di Papua. Mungkin Senin atau  Selasa lewat tele conference, supaya kami tahu seperti apa masukan atau solusi dari mereka,” katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, kalau pun pihaknya mengambil langkah -langkah selanjutnya merupakan komitmen ataupun konsensus bersama.

Ia mengharapkan kesadaran masyarakat mungkin sejauh ini tak terlalu efektif. Karena itu, mulai pekan depan pihaknya akan lebih tegas lagi membuat kebijakan.

Dijelaskan, pihaknya setiap hari melakukan update berapa tiap hari warga yang terpapar positif Covid-19, supaya masyarakat lihat atau sebagaimana Pemkot Jayapura langsung melakukan rapid test di lapangan.

“Itu kan bisa menjadi pelajaran bahwa situasinya begitu mencekam,”paparnya.

Khusus untuk  Jayapura,  kota Jayapura,  Keerom,  Mimika dan Nabire, tuturnya, ia minta agar warga hati -hati  dan jangan anggap enteng penyakit yang menyerang lewat saluran pernapasan ini.

Untuk itu, tukasnya, pihaknya minta Walikota dan  Bupati lebih tegas lagi dan mengurangi aktivitas, karena Covid-19 menyebar lewat aktivitas interaksi sosial.

“Entah waktu dia datang beli sesuatu atau jual sesuatu atau datang dalam hal apapun, kalau itu tak dibatasi akan kita mengalami peningkatan kasus,” sebutnya.

Soal Angkot

Ia juga minta Pemkot dan Pemkab melakukan evaluasi  lagi terkait Angkutan Kota (Angkot), yang melayani warga.

“Saya dari Jayapura ke Sentani masih banyak warga yang naik angkot, tapi tak pakai masker. Itu juga kurang baik,” katanya.

Pemkot dan Pemkab sebagai penguasa tunggal yang punya rakyat dan wilayah, menurutnya, ia minta tegas untuk keselamatan rakyat.

“Kalau dia naik angkot, tapi tak pakai APD saya kira itu bukan kebijakan yang baik.  Jadi tolong di review  lagi, supaya kedepannya menjadi lebih baik lagi. Kita tak perlu berdebat ini fakta. Fakta itu walaupun pahit harus disampaikan, agar  masyarakat lebih sehat,” tegasnya. **