Bupati Intan Jaya: Perlu Upaya Persuasif, untuk Pemulihan Keamanan

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni. (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh:  Ignas Doy |

PAPUAinside.com, JAYAPURA— Pemerintah Daerah (Pemda) Intan Jaya mengharapkan, agar  keamanan di wilayah ini  pulih kembali seperti semula,  pasca kontak senjata antara TNI/Polri dan Tentara Pembebasan Nasional –Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) pada 19 Desember 2019 lalu.

banner 336x280

“Karena itu, perlu adanya upaya persuasif dari semua pihak, baik pemerintah daerah, TNI/Polri maupun elemen masyarakat, untuk menyikapi kehadiran  Tentara Pembebasan Nasional –Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di wilayah Kabupaten Intan Jaya,” tegas  Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, SSi, MSi, ketiga dikonfimasi wartawan  di Jayapura, Senin (10/2/2020).

Natalis mengatakan, kehadiran TPN/OPM membuat suasana makin mencekam dan warga makin mengalami trauma. Pasalnya, sejumlah anggota TPN/OPM dipimpin Leka Telengen dan  Militer Murib bergerak dari Ilaga di  kabupaten Puncak Jaya menuju ke Tembagapura di Kabupaten Mimika.

Posko yang dibuka Pemda Sugapa untuk penyaluran sembako kepada warga. (foto: istimewa)

Menurutnya, TPN/OPM numpang lewat di Intan Jaya. Lalu terjadi  kontak senjata antara TNI/Polri dan TPN/OPM.  Bahkan beberapa  rentetan kontak senjata terjadi dan hingga kini   mereka masih menguasai wilayah Intan Jaya, menyebabkan aktivitas terganggu, baik  penyelenggaraan pemerintahan maupun dan pelayanan masyarakat.

Karena itu,  erang  Natalis, pihaknya telah mengambil langka-langka penyelesaian, agar keamanana  di wilayah Intan Jaya menjadi pulih kembali.  Yakni  membentuk tim gabungan terdiri dari pemerintah daerah, DPRD, TNI/Polri, Gereja  dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

“Tim gabungan ini sudah bekerja memberikan  bantuan dan  juga  pendataan masyarakat, yang eksodus ke wilayah terdekat di Timika dan Nabire,” katanya.

Menurut dia, walaupun di Sugapa, ibukota Intan Jaya aman dan kondusif. Tapi  sebagian besar penduduk  Intan Jaya sudah eksodus ke Nabire dan Timika. Bahkan warga memilih pindah sendiri, sehingga Tim Gabungan hanya mendata berapa keluarga  yang eksodus.

Masyarakat di Sugapa membawa sembako yang diberikan oleh Pemda Intan Jaya. (foto: istimewa)

Pemerintan  daerah setempat pun telah membangun Posko dan mendropping  bahan makanan (bama) dan lain-lain. Tapi warga masih trauma untuk tinggal di tenda-tenda, karena keamanan tak menentu. Namun di sejumlah kampung mereka dijaga Kepala Suku dan Pastor Paroki.

Dikatakannya, walaupun sebagain besar anak-anak enggan ke sekolah, karena takut dan trauma. Tapi guru -guru asli tetap mengajar. Sementara guru- guru pendatang eksodus ke Nabire dan Timika.

Karena itu, jelasnya, pihaknya beberapa kali menyampaikan  himbauan, agar guru- guru segera  kembali ke Intan Jaya,   untuk melakukan tugas belajar mengajar seperti biasa. Namun belum ada yang naik.

Ia menuturkan, para guru minta jaminan keamanan. Tapi jaminan keamanan adalah kewenangan TNI/Polri.  Sementara pemerintah daerah menjaga masyarakat yang kena dampak langsung, agar segera pulih kembali.

Dikatakannya, sejak pemekaran Kabupaten  Intan Jaya dari Kabupaten Paniai pada tahun 2009 silam  hingga  tahun 2019, wilayah ini tak pernah terjadi konflik dan juga  kontak senjata, karena memang TPN/OPM bersenjata  tak ada di  Intan Jaya.

Alhasil, TPN/OPM kini menguasai setidaknya  16 Kampung di sejumlah Distrik. Masing-masing Kampung Eknemba, Titigi dan Yoparu di Distrik Sugapa, Kampung Degesiga di  Distrik Hometo,  Kampung Ugimba di  Distrik Ugimba, Kampung Sugulubagala di Distrik Tomosiga, Kampung Wabui, Soagama, Hitadipa dan  Sanepa di  Distrik Hitadipa.

Ia mengatakan, TPN/OPM di wilayah Intan Jaya   memiliki kekuatan kurang lebih 100 personil, dilengkapi senjata api  yang cukup banyak. Apalagi mereka hidup berbaur dengan penduduk lokal.

“Saya berharap agar TPN/OPM secepatnya keluar dari  Intan Jaya, agar  warga bisa kembali ke tempat asalnya, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik segera berjalan kembali,” imbuhnya.

Bupati Natalis mengatakan, pihaknya juga telah menyerahkan bantuan untuk meringankan beban  warga  yang terkena dampak, yakni beras sebanyak 4 ton dan Sembako. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolik kepada perwakilan warga oleh Bupati Intan Jaya di Sugapa pada 4-5 Pebruari 2020 lalu.  **

banner 336x280