Bupati Banua Ajak Masyarakat Tingkatkan Kembali Budaya Berkebun

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE,M.Si saat memberikan alat pertanian kepada kelompok tani di Distrik Asotipo. (foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh: Vina Rumbewas

papuainside.com,WAMENA – Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE,M.Si mengungkapkan istilah kembali ke kampung untuk membuka kebun bukanlah sebuah program yang digalakkan pemerintah Jayawijaya, karena berkebun merupakan budaya masyarakat Lembah Baliem yang sudah diwariskan turun temurun.

banner 336x280

Namun dengan adanya berbagai program pemerintah pusat seperti rastra atau beras masyarakat sejahtera, membuat sebagian warga enggan kembali ke kebun.

“Berkebun adalah budaya kita untuk selalu kembali ke kebun, tapi mungkin diantara kita ada yang sudah lupakan karena terlalu terbuai dengan rastra, namun dengan ditiadakan rastra ini baru beberapa masyarakat kita mau kembali ke kebun,” ungkap Bupati Banua, usai memanen ubi jalar di Kampung Asotipo, Distrik Asotipo, Selasa (19/01/2021).

Bupati Jayawijaya Jhon R Banua memanen ubi jalar di kebun masyarakat di Kampung Asotipo Distrik Asotipo. (foto: Vina Rumbewas)

Meskipun ada sebagian warga yang mulai bergantung dengan rastra, warga asli tetap memegang budaya berkebun dan sehingga saat program rastra ditiadakan masyarakat sudah memiliki tanaman perkebunan yang dapat menunjang ketersediaan bahan pangan maupun menambah pemasukan ekonomi.

“Ini (berkebun) bukan program kita, tapi budaya kita yang memang harus kembali ke kebun. Inilah yang kita tingkatkan kembali,” katanya.

Tambahnya, dengan kegiatan-kegiatan panen seperti ini dirinya dapat langsung berinteraksi dengan warga dan mendengar setiap keluhan dan masukan warga.

“Terimakasih kepada ketua kelompok yang ada di Kampung Asotipo Distrik Asotipo, yang telah membuka kebun dimasa pandemi covid-19 dan ini sangat baik, sehingga hari ini kami turun untuk memberikan motivasi kepada warga agar membuka kebun secara berkesinambungan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani, Ison Asso menyampaikan dukungan terhadap setiap program pemerintah Jayawijaya.

“Sebagai pemuda kami mendukung program bupati, kami kami akan ikut jalankan program salah satunya program Wam, Wem, Wene. Sehingga kami bergotong royong mengolah tanah kebun yang kami miliki,” ungkapnya.

Selain memanen ubi jalar dilahan seluar 2 hektar, bupati Jayawijaya juga memberikian bantuan alat kerja berupa parang dan sekop, serta bantuan hewan ternak yakni dua pasang ternak babi untuk dikembangbiakkan.

“Selain ubi, kami juga menanam sayur-sayuran dan jagung namun karena usia tanamnya jangka pendek sehingga sudah dipanen beberapa waktu lalu, sedangkan ubi hari ini baru dipanen,” pungkasnya. **

banner 336x280