Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) mempresentasikan Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) pada pertemuan The Seventh Asia-Pacific Urban Forum (APUF-7) atau Forum Perkotaan Asia-Pasifik ke-7 tanggal 15 – 17 Oktober 2019 lalu di Penang, Malaysia.
Demikian disampaikan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, disela-sela pembukaan Rapat Kerja Teknis Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik (LP3K) Provinsi Papua, Sabtu (19/10) di Aula Susteran Maranatha, Waena, Kota Jayapura, Sabtu (19/10).
APUF-7 dihadiri lebih dari 3.000 peserta dari kawasan Asia Pasifik dan benua lainnya.
BTM menjelaskan, ia mempresentasikan kegiatan pembangunan di Kota Jayapura fokus Kotaku, yang dilakukannya selama memimpin Kota Jayapura dua periode berjalan.
“Saya menjelaskan sedikit masalah yang terjadi di Kota Jayapura. Target saya tahun 2019 Kota Jayapura sudah mencapai zero atau nol Kotaku,” ujarnya.
Seperti dikutip dari ceposonline.com, Pemerintah Kota Jayapura juga mempresentasikan keberhasilan pencapaian pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Penanganan Kawasan Kumuh (SDG 11) di APUF-7, didampingi Kepala Bappeda Kota Jayapura Rory C Huwae.
BTM menekankan, pentingnya kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif dengan melibatkan semua pemangku kepetingan atau stakeholder pembangunan dalam penanganan berbagai masalah perkotaan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Dijelaskannya, APUF-7 merupakan acara dua tahunan yang diselenggarakan oleh Badan PBB UNESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific).
Ini merupakan bagian dari rangkaian acara resmi PBB yang membahas perkembangan dan berbagai isu dan permasalahan perkotaan dunia dan melibatkan berbagai stakeholder mencakup pemerintah dan pemerintah daerah, lembaga donor, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), sektor swasta dan lembaga masyarakat serta akademisi.
“Saya harapkan dengan saya mengikuti kegiatan ini, apa saja ilmu yang saya dapat, bisa saya diterapkan di Kota Jayapura, karena ini sebagai bahan informasi, pembelajaran wawasan bagi saya,”ucapnya.
Wali Kota juga mengakui, saat ini Kota Jayapura terus melakukan pembenahan di segala sektor, baik penataan kota kita sehat, kota kita tanpa kumuh, sebagai ibukota Provinsi Papua, Kota Jayapura harus bisa menjadi tolok ukur dalam segala pembangunan, peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Untuk itu, ia mengharapkan dukungan dan partisipasi dari OPD dilingkungan Pemkot, stakeholder dan semua masyarakat di Kota Jayapura, yang pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan serta menjadikan kota cerdas. **