Oleh: Nethy DS|
PAPUAinside.com, JAYAPURA— Sebuah buku kumpulan puisi ‘Racuni Jiwa Naungi Hati’ dilaunching di awal tahun 2020. Penulisnya Robert Vanwi Isodorus Subiyat yang akrab di sapa Vanwi seorang jurnalis senior di Papua.
Buku Antologi Puisi yang diterbitkan oleh AE Publishing, Malang berisikan 100 puisi bertema curhatan perasaan penulis terhadap alam, lingkungan dan secara umum tentang kehidupan.
Buku tersebut mendapat perhatian dari Staff Khusus Presiden Billy Mambrasar, yang sudah beteman lama dengan sang penulis.
“Saya mengenal Vanwi sejak tahun 2018, saat-saat dimana saya sedang sibuk mengembangkan social enterprise saya. Ketika saya ke Jayapura, saya dan Vanwi pasti menyempatkan diri untuk berdiskusi dan bertukar pikiran,’ujar Billy dalam rilisnya yang diterima PAPUAinside, Senin (17/02/2020).
“Membaca beberapa karya yang ditulis olehnya dalam buku ini, saya melihat sentuhan kepribadiannya yang jelas, dalam ambang satir tapi juga realistis,”kata Billy
Ungkapnya, penggunaan diksi-diksi yang ringan juga membantu pembaca mencerna cepat apa makna yang ingin di bangun.
“Saya secara pribadi sangat menikmatinya dan berharap lebih banyak lagi karya-karya lain yang dapat keluar dari Vanwi Subiyat dan dinikmati oleh publik, sekaligus memberikan makna kepada semua orang. Sukses selalu untuk Bro Vanwi!”ucapnya.
Buku Antologi Puisi ‘Racuni Jiwa Naungi Hati’ berisikan 100 puisi telah di louncing di Yogyakarta saat reuni ‘Aku Adalah Kamu Yang Lain’ bagi alumni yang sekolah SMA lulusan tahun 1989 di Jayapura.
Puisi-puisi Vanwi berbicara tentang rasa. Terkadang ia mem-personifikasi kata rindu, kangen, sayang, cinta dan kasih, sehingga menjadikan setiap baitnya “hidup” dan mengalirkan “energi” kepada pembacanya.
Penuh rindu peluk sayang, bawa aku sertamu, kasmaran denganmu,bawalah aku selalu,apapun itu apapun kamu, jiwaku jiwamu satu tubuh, pagi yang sepi, biarkan rindu kita hidup, kangen kita racuni jiwa naungi hati,cinta sore, perempuan sore, doa kita, kabari aku adalah beberapa puisi yang ditulisnya dalam buku tersebut.**