Bernard Demotekay Dorong BUMMA Jadi Pilar Ekonomi Adat Papua

Ketua DAS Namblong, Bernard Demotekay, tampil sebagai figur sentral yang menggerakkan semangat kebersamaan pada kegiatan Menoken Planet Bhuyaka Namblong di Kantor BUMMA PT Namblong Yombe Nggua, Kampung Bunyom, 29 Agustus 2025. (Foto: Papuainside.id/Makawaru da Cunha)

Oleh: Makawaru da Cunha  I

PAPUAINSIDE.ID, JAYAPURA—Bernard Demotekay dikenal sebagai tokoh adat yang aktif memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di wilayah Namblong, Kabupaten Jayapura.

Sejak muda, ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kebudayaan, serta berperan penting menjaga tatanan adat dan hubungan harmonis antar marga di wilayah Namblong.

Sebagai Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Namblong, Bernard berkomitmen memperkuat peran lembaga adat dalam pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat adat.

Ia menjadi salah satu tokoh yang konsisten mendorong sinergi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat adat melalui pendekatan dialog dan musyawarah adat.

Ketua DAS Namblong, Bernard Demotekay (baju biru), bersama Tim Menoke disambut masyarakat Suku Kanum di Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, 1 September 2025. (Foto: Papuainside.id/Makawaru da Cunha)

Peran dalam Kegiatan Adat dan Pemberdayaan Ekonomi

Dalam kegiatan Menoken Planet Bhuyaka Namblong yang digelar di Kantor Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA) PT Namblong Yombe Nggua, Kampung Bunyom pada 29 Agustus 2025, Bernard tampil sebagai figur sentral yang menggerakkan semangat kebersamaan.

Ia menegaskan bahwa kegiatan “menoken” bukan sekadar simbol adat, melainkan cerminan tekad masyarakat untuk menata masa depan secara mandiri, berdaulat, dan berkelanjutan di atas tanah leluhur mereka.

Selain itu, Bernard turut menghadiri dan mendukung penoken pembentukan BUMMA Suku Kanum di Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, 2 September 2025.

Selanjutnya, kegiatan Menoken pembentukan BUMMA Suku Kanum di Kampung Wareaver, Distrik Morehead, Western Province, Papua Nugini, 6 September 2025.

Kehadirannya mencerminkan semangat solidaritas antar suku di tanah Papua, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama antar komunitas adat dalam mengelola potensi ekonomi berbasis kearifan lokal.

Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Namblong saat kegiatan Menoken pembentukan BUMMA Suku Kanum di Kampung Wareaver, Distrik Morehead, Western Province, Papua Nugini, 6 September 2025. (Foto: Papuainside.id/Makawaru da Cunha)

Komitmen dan Visi Adat

Lahir di Kampung Sanggai, Distrik Nimboran, 5 Mei 1973, Bernard Demotekay memandang adat bukan sekadar warisan budaya, tapi sistem nilai yang hidup dan relevan untuk menjawab tantangan zaman. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian alam, serta mendorong generasi muda adat agar terlibat aktif dalam pendidikan, inovasi, dan tata kelola sumber daya alam yang beretika.

Baginya, tanah adat adalah sumber kehidupan dan identitas, sementara “menoken” adalah simbol tanggung jawab kolektif masyarakat adat dalam menata masa depan bersama.

“Adat adalah rumah besar kita. Dari menoken, kita belajar tentang kebersamaan, tanggung jawab, dan kedaulatan di atas tanah leluhur,” ujar  Bernard. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *