Image  

BEI: September 2019, Tercatat 7.166 Investor di Papua

Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua Kresna A. Payokwa saat diwawancarai wartawan di Aula Serbaguna Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua, Selasa (29/10). (Foto. Faisal Narwawan)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan |

Papuainside.com, Jayapura –  Industri pasar modal di Provinsi Papua terus mengalami pertumbuhan, baik dari aspek jumlah investor, nilai transaksi, kegiatan edukasi dan lainnya.

banner 336x280

Kepala BEI Perwakilan Papua, Kresna A. Payokwa kepada wartawan membenarkan adanya pertumbuhan tersebut, per September tercatat sekitar 7.166 investor.

“Ada peningkatan sekitar lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya,” kata Kresna, Selasa (29/10/2019) sore.

Sementara nilai transaksi, sampai September tercatat sekitar Rp 179 miliar untuk transaksi saham di Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, setiap bulan tercatat lebih dari Rp 100 miliar transaksi saham dari seluruh investor di Provinsi Papua.

Hingga saat ini, investor Papua berdasarkan pekerjaan didominasi juga oleh mahasiswa.

“Investor di Papua berdasarkan pekerjaan didominasi pelajar dan mahasiswa  atau kalangan muda, dengan jumlah mencapai 2 lebih investor di kalangan kaum mileneal,” ungkapnya.

Dengan kata lain, investor mileneal (usia 18 hingga 25 tahun)  masih mendominasi dengan angka mencapai 2 ribuan investor.

Hal ini bukan tanpa alasan, BEI sendiri gencar mengedukasi generasi muda yang ada.

“Mindset untuk berinvestasi masih sangat rendah dibandingkan dengan mindset untuk menabung, jumlah nasabah di bank jauh lebih banyak dari pada jumlah investor di industri pasar modal. Memang ini tidak lepas dari budaya kita yang lebih banyak menekankan untuk menabung dari pada  berinvestasi, jadi kita terus mengedukasi kaum muda,” ujarnya. **

banner 336x280