BEI Dorong Perusahaan Daerah di Papua Go Public

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Papua, Kresna Aditya Payokwa. (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh:  Ignas Doy |

PAPUAinside.com, JAYAPURA—PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya  mendorong  perusahaan daerah, khususnya yang beroperasi di Provinsi Papua, untuk memanfaatkan akses pendanaan dari pasar modal atau melakukan Initial Public Offering (IPO), penawaran umum perdana saham atau go publik.

banner 336x280

Demikian disampaikan Kepala BEI Kantor Perwakilan Papua Kresna Aditya Payokwa, di sela –sela Workshop Wartawan Pemaparan Program Kerja Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Papua dan Market Update Tahun 2020 di Jayapura, Selasa (18/2/2020).

Kresna mengatakan, sejauh ini belum ada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tanah Papua yang listing atau yang terdaftar di BEI.

Oleh karena itu, ujarnya, sejak BEI Kantor Perwakilan Papua dibuka pada tahun 2012 lalu pihaknya mempunyai satu konsen, untuk mendorong adanya kegiatan edukasi  bagi para pengusaha, baik pengusaha lokal maupun pengusaha skala nasional  di daerah ini, sehingga kedepan mereka pun juga bisa menjadi perusahaan -perusahaan  yang terdaftar di BEI.

“Kami sudah dekati perusahaan perusahaan. Dan mereka sudah menyampaikan keinginan, untuk nantinya bisa terdaftar sebagai perusahaan tercatat di BEI,” jelasnya.

Ia menerangkan, perusahaan-perusahaan itu memang masih dalam proses, karena banyak pertimbangan pertimbangan dari pelbagai macam aspek.

“Tapi kami terus dampingi dan terus bimbing, untuk segera bisa melantai di BEI,” ungkapnya.

Workshop Wartawan dan Pemaparan Program Kerja Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Papua dan Market Update Tahun 2020 di Jayapura, Selasa (18/2/2020). (foto: Ignas Doy)

Menurutnya, untuk perusahaan perusahaan di daerah sendiri yang mungkin mempunyai potensi, seperti perusahaan perbankan ada Bank Papua kemudian juga ada perusahaan BUMD yang lainnya seperti Jamkrida.

“Mungkin sekarang fokus bisnisnya belum mengarah kesana, tapi nanti kedepannya pasti akan mengarah kesana,” katanya.

Dikatakannya, pihaknya mempunyai tugas adalah terus-menerus  membangun komunikasi dan terus mendampingi perusahaan- perusahaan tersebut,  agar bisa terus memberikan masukan–masukan, sekaligus  mempersiapkan mereka pada saatnya bisa menjadi perusahaan listing yang ada di BEI.

“Tentunya juga kita punya target secara nasional ada penambahan 75 perusahaan tercatat di BEI sepanjang tahun  2020 ini,” ucapnya.

UMKM

Selain mendorong perusahaan–perusahaan daerah untuk memanfaatkan akses pendanaan dari pasar modal, lanjutnya, salah satu konsen  BEI adalah mendorong Usaha mikro kecil menengah  (UMKM)  untuk bisa go publik.

Kalau untuk UMKM sendiri, ujarnya, BEI sudah mempunyai papan akselerasi. Papan akselerasi  adalah papan pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari emiten, sekaligus  untuk mengakomodir perusahaan -perusahaan  skala UMKM, yang   nilai asetnya juga belum begitu besar atau belum berjalan secara natural. Tapi mulai listing di BEI.

Melalui kelas akselerasi ini banyak perusahaan- perusahaan UMKM, tambahnya,   yang dibina dan didorong bahkan juga sudah ada beberapa perusahaan UMKM  yang sudah melantai atau yang sudah melakukan IPO di BEI.  **

banner 336x280