Oleh: Vina Rumbewas |
PAPUAinside.com, WAMENA— Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mengajukan rancangan induk APBD 2020 sebesar Rp 1,4 trilyun.
Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tahun 2019 yang mencapai 1,5 trilyun, atau turun sebesar 6 persen.
Hal ini disampaikan Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua SE, M.Si disela-sela sidang pembahasan APBD induk tahun anggaran 2020 di gedung DPRD Jayawijaya, Jumat (29/11).
“Tahun 2020 sedikit ada penurunan, karena pendapatan daerah kita berkurang dimana dari dana DAK berkurang dan dana Otsus juga dipotong sehingga yang bisa ditetapkan untuk tahun 2020 hanya mencapai Rp. 1,4 Trilyun,” ungkap Bupati Banua.
Menurutnya, dengan anggaran ini kegiatan yang akan dilakukan tetap dilaksanakan sesuai komitmen, dan sesuai visi misi pemerintah yakni peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan, serta ekonomi kerakyatan.
“Pos DAK baik fisik maupun non fisik turun 43 persen dibanding tahun lalu. Begitu juga dengan Otsus yang mengalami penurunan pada APBD perubahan 2019 sebesar 61 persen,” ungkap Banua.
Lanjut Bupati, di tahun 2020 Pemda berupaya meningkatkan PAD sebagai simbol kemandirian keuangan daerah telah dan akan terus dilakukan perbaikan, dan sistem mekanisme pengelolaan PADsecara baik efisien dan efektif serta inovatif terutama bagaimana menggali potensi yang ada termasuk perbaikan regulasi.
“Kami harap kedepan ada peningkatan PAD yang mampu menopang rencana belanja yang terus meningkat seiring dengan semakin kompleksnya persoalan kemasyarakatan dan pembangunan di Kabupaten Jayawijaya,” jelasnya. **