Aparat Janji Kejar Pelaku Penikaman di Wamena

Suasanan pertemuan di Gedung Tongkonan dihadiri Bupati Jayawijaya John R Banua, Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda, Dandim 1709/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Dianto. (foto: istimewa)

Oleh: Nethy DS |

Papuainside.com, Jayapura—Polres Jayawijaya berjanji akan mengejar dan menangkap pelaku penikaman warga di Jembatan Woma, Sabtu (12/10) yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Janji tersebut disampaikan Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda saat berlangsung pertemuan dengan keluarga besar IKT (Ikatan Keluarag Toraja) Jayawijaya di Gedung Tongkonan Wamena bersama Bupati Jayawijaya John R Banua, Dandim 1709/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Dianto, Sabtu (12/10) malam hari.

‘’Pertemuan hampir berlangsung dua setengah jam, dan Pak Kapolres mengatakan akan mengejar pelaku sampai ditemukan, dan jika ditemukan pengurus IKT akan dipanggil untuk melihat pelaku,’’ jelas Ketua IKT Jayawijaya Yohanis Tuku yang dihubungi Papuainside.com, Minggu (13/10).

Korban Deri Datu Padang (26) seorang pekerja bangunan ditikam orang tidak dikenal di ujung Jembatan Woma sekitar pukul 15.40 Wit saat korban dan temannya Bunga Simon (27) melintas setelah kembali dari tempatnya bekerja di Kampung Woma.

Jenazah Deri Datu Padang (26) saat ini disemayamkan di Gedung Tongkonan Wamena. (foto: istimewa)

Korban bersama lima orang temannya menggunakan tiga motor saling berboncengan kembali dari tempatnya bekerja mengerjakan kamar mandi di Gereja Katolik Kampung Woma.

Setibanya di ujung Jembatan Woma, Deri yang membonceng Simon diadang dua orang pemuda kemudian langsung menikam korban dan mengenai pinggang sebelah kiri. Korban dan temannya terjatuh dari motor sementara kedua pelaku langsung melarikan diri.

Penikaman terjadi disaat gencarnya pemberitaan bahwa situasi di Wamena kondusif dan pengungsi dipanggil kembali ke Wamena. Catatan Papuainside.com, sejak Rabu (9/10) sampai Sabtu (12/10) pengungsi yang diangkut pesawat Hercules C-130 dengan No. Reg A – 1336, sebanyak 386 orang.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit namun nyawanya tidak tertolong, pisau yang digunakan pelaku menikam tertinggal dalam perut, sekitar pukul 16.00 korban meninggal dunia.

Jenazah korban kemudian diarak menuju Polres Jayawijaya. ‘’Kami sempat berdialog di depan pintu gerbang Polres kemudian jenazah diarak menuju Tongkonan,’’ kata Tuku.

Saat ini jenazah masih disemayamkan di Gedung Tongkonan dan rencana akan diterbangkan ke kampung halaman di Toraja, Senin (14/10) untuk dimakamankan, dan semua biaya ditanggung Pemda Jayawijaya. ‘’Dalam pertemuan semalam Pak Bupati mengatakan akan menanggung semua biaya transportasi sampai ke kampung,’’ jelasnya.

Yohanis Tuku berpesan agar semua warga IKT di Jayawijaya tetap menjaga keamanan dan menghindari kegiatan yang bisa dimanfaatkan pihak ketiga, dan proses hukum kasus ini diserahkan ke aparat Kepolisian. **