PAPUAInside.com, JAYAPURA—Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Papua dengan dukungan Google News Initiative serta Cek Fakta menggelar kegiatan Training Literasi Berita (News Literacy) oleh kepada 20 mahasiswa FIKOM USTJ Papua, 28 – 29 September 2021.
“Kami berterimakasih kepada AMSI Pusat dan Google News Initiative serta Cek Fakta, karena bisa menyelenggarakan Training Literasi Berita (News Literacy) bagi publik,” ujar ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Papua, Eveerth Joumilena, di Jayapura, 29 September 2021.
Dikatakan, untuk pelaksanaan kegiatan Literasi Berita berlangsung sejak hari/tanggal Selasa, 28 – Rabu, 29 September 2021, dengan menggandeng Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen (FIKOM) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura(USTJ) Papua.
Kegiatan ini sebagai gerakan melawan informasi bohong (hoaks) yang sering menjadi miskomunikasi dalam kehidupan setiap hari, sebabnya masyarakat atau mahasiswa perlu mengidentifikasi informasi berdasarkan fakta dan yang tidak sesuai fakta.
“Kami bangga dengan keterlibatan 20 mahasiswa yang ikut ambil bagian dalam diskusi dan mendengar secara baik materi yang diberikan melalui aplikasi google meet,” tuturnya.
Adapun Kegiatan berjalan baik dengan Master of Ceremony adalah Dosen dari Kampus FIKOM USTJ, Irji Matdoan, yang memimpin jalannya kegiatan, diawali dengan sambutan dari Penanggung Jawab Program Google News Literacy sekaligus Wakil Ketua II AMSI, Irfan Djunaedi (diputar video) dan sambutan dari Google New Initiative, selaku pendonor kegiatan dan Masato Kajimoto, selaku pembuat modul Literasi Berita.
Pentingnya literasi berita, katanya, karena pemahaman – pemahaman yang berbeda perlu disatukan untu memahami kerja – kerja media dan terutama lebih kritis dalam menerima informasi.
“Apalagi karena AMSI ingin meningkatkan pemahaman publik terhadap pers termasuk mekanisme kerja pers dan jurnalisme, sebagaimana tergambar dalam diskusi bersama dan materi – materi yang diberikan,” ucapnya.
“Publik perlu mendapatkan pengetahuan agar bisa mendapat informasi yang benar. Dan media massa adalah pembanding informasi untuk melawan hoaks yang ramai di media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pemaparan video sambutannya, Irfan Djunaidi, Wakil Ketua II AMSI dalam sambutan pembukaan training berharap peserta dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong, yang saat ini dampaknya cukup besar, dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan.
Untuk Kegiatan Literasi Berita dengan melibatkan dua pemateri Frits Wongkar (Direktur Bisnis Kabar Grup Indonesia dari AMSI Sulawesi Selatan) dan Anhar (Ketua AMSI Sulawesi Barat)
Beberapa materi yang diberikan antara lain oleh kedua pemateri diatas adalah “Dampak media sosial untuk pemahaman public mengenai informasi” dan “Jurnalisme mengabdi untuk public” serta “Rilis Pers dan esensi karya jurnalistik”
Termasuk efek makna ganda pada efek visual atau foto berita serta media sosial facebook, yang banyak mendapatkan respond an tanggapan dari mahasiswa Fikom USTJ Papua.
Mengenali Advertorial dan bentuk Native Advertising lain, Mengenali Jurnalisme yang Mengabdi untuk Publik, Meretas Algoritma Media Sosial Anda, Kebenaran, Bukti dan Batasan Jurnalisme serta Mewaspadai Makna Ganda: Efek Visual/Foto dalam Berita.
Sementara itu, Dosen FIKOM USTJ, Irji Matdoan mengatakan, sangat berterimakasih kepada AMSI Papua dan Google News Initiative serta Cek Fakta, karena bisa menyelenggarakan Training Literasi Berita (News Literacy) bagi Mahasiswa.
“Kami berharap kerjasama ini akan terus berlangsung, terutama dalam membangun kesadaran kepada masyarakat atau mahasiswa untuk pemahaman media dan informasi yang benar,’ apalagi materi yang diberikan dalam dua hari sangata bermanfaat sekali,” tutur Irji Matdoan, yang juga Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen (Fikom). (Siaran Pers AMSI Papua)