3.000 Aparat Duduki Tiga Kampung di Tembagapura, Situasi Mulai Kondusif

Kapolda Papua Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab saat menemui aparat keamanan yang melakukan penjagaan di sekitar Tembagapura, Mimika. (foto: Dok/Humas Polda Papua)
banner 468x60

Oleh: Faisal Narwawan| PAPUAInside.com, JAYAPURA – Situasi di Distrik Tembagapura berangsur kondusif, setelah aparat gabungan menguasai wilayah itu. Namun, ada masih beberapa aksi gangguan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di daerah sekitar Kampung Opitawak, Tembagapura, Mimika.

Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw kepada wartawan mengatakan, aksi/gangguan yang dilakukan KKB didaerah tersebut terus diawasi aparat keamanan.

banner 336x280

Total personil yang diturunkan kata Kapolda Paulus Waterpauw sekitar 3.000 aparat gabungan TNI-Polri dan saat ini sudah berada di wilayah tersebut.

“Kekuatan kami dengan tindakan tegas terukur menghalau agar mereka tidak masuk ke sekitar wilayah kampung-kampung di Tembagapura, termasuk Opitawak, hingga Utikini Lama,” ungkap Kapolda Papua, Jumat (13/3/2020) malam.

Sementara, hingga kini 1.700 pengungsi dari tiga kampung di Tembagapura, disebutkan Kapolda Paulus Waterpauw masih berada di Mimika.

“Mereka menunggu situasi keamanan di Tembagapura. Mereka memang sangat berharap dapat terhindar dari KKB. Masyarakat terganggu dengan adanya kelompok ini,” ujarnya lagi.

Untuk menangani hal ini aparat kemanan bersama pemerintah dan pihak terkait telah berkolaborasi dengan harapan masalah tersebut segera selesai.

Menyoal tiga kampung tersebut, kata Paulus Waterpauw aparat keamanan telah menduduki wilayah itu. “Kami sudah menguasai kampung-kampung yang sebelumnya dimasuki KKB,” jelasnya.

Aparat masih terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap kelompok tersebut.

“Penegakan hukum maksimal kami lakukan karena mereka menakuti masyarakat. Apa yang mereka mau mereka minta masyarakat penuhi, mereka paksa masyarakat, jadi pengungsi ini trauma. Kehadiran KKB di sana memang mengganggu warga masyarakat Papua sendiri,” ujarnya lagi.

Polda Papua juga telah mengajukan tambahan kekuatan personil untuk mengatasi masalah ini.

Namun, pihaknya akan melihat dan memanfaatkan kekuatan personil yang ada. “Artinya kalau dengan kekuatan kita sekarang kita kuasai di sana ya saya pikir sudah cukup,” ucapnya lagi.

Polda Papua sendiri telah mendeteksi lima hingga enam kelompok separatis yang bergerak dan bergabung di Tembagapura.

Disebutkan lima kelompok tersebut berasal dari beberapa wilayah, pertama di Puncak Ilaga, Intan Jaya Nduga dan bergabung dengan dua hingga tiga kelompok di Tembagapura. **

banner 336x280