2913 Warga Kota Jayapura Ikut Rapid Test, 2765 Negatif 148 Reaktif

Oleh: Nethy DS|

PAPUAInnside.com, JAYAPURA— Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura sudah melakukan rapid test terhadap 2913 warga dan hasilnya 148 reaktif, 2765 negatif.

Warga yang diikutkan rapid test menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Dokter Ni Nyoman Sri Antari berasal dari berbagai latar belakang profesi namun yang berhubungan langsung dengan banyak orang.

‘’Ada komunitas penjual ikan, sayur, tukang ojek, pegawai dan terakhir tadi anggota DPRD Kota Jayapura,’’ jelasnya.

Dari 117 orang ditest di Kantor DPRD Kota Jayapura, menurut Dokter Antari 6 diantaranya reaktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Dokter Ni Nyoman Sri Antari. (foto: Humas Kota Jayapura)

143 hasil test rapid yang reaktif tersebut menurut Antari langsung melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan diawasi petugas Puskesmas di warga tersebut berdomisili dan untuk Bama disiapkan pihak Kelurahan setempat.

Untuk memastikan apakah 143 hasil reaktif ini positif covid -19 maka akan dilanjutkan dengan pengambilan sample swab untuk ditest PCR (Polymerase Chain Reaction). ‘’Jangan berpikir bahwa setelah rapid test hasilnya positif dan itu sudah pasti covid-19, belum tentu, harus dilakukan test swab lagi, jika test swab negative maka orng itu tidak terinfeksi covid-19,’’ jelasnya.

Saat ini menurut Antari, Kota Jayapura memiliki 80 sample swab yang belum dilakukan test PCR. ‘’Ada 22 sample di Labkesda dan 58 ada di kita untuk menunggu test PCR, kita sih berharap hasilnya semua negative,’’ jelasnya.

Rapid test kata Antari mempermudah petugas kesehatan dalam melakukan pekerjaan dan tersistem. karena jika sudah dirapid dan hasilnya reaktif selanjutnya dilakukan ke test PCR jika positif maka petugas melakukan pencarian terhadap siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien positif.

‘’Semakin cepat kita menemukan orang yang pernah kontak dengan pasien maka semakin cepat juga dilakukan pengobatan dan potensi sembuhnya sangat besar,’’ jelasnya.

Antari juga berpesan agar warga tidak menstigma negative warga yang positif covid-19 maupun yang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan) karena akan membuat orang menjadi takut untuk memeriksakan diri dan juga jujur pada petugas. ‘’Sikap menstigma itu justru tidak bijak karena akan membuat orang yang pernah kontak dan pasien covid-19 tidak jujur mengaku dan bahkan tidak mau memeriksakan diri lebih cepat. Kalau mereka ternyata positif dan tetap jalan-jalan atau beraktifitas akan sangat berpotenasi menulari orang lain,’’ jelasnya.

Diharapkan masyarakat memberikan dukungan moril kepada pasien covid-019 PDP dan ODP supaya mereka cepat sembuh dan tidak menularkan virus ke orang lain. ‘”memberikan dukungan dan simpati kepada pasien akan mempercepat juga covid-19 ini segera berlalu dan pandemic ini berakhir,’’ tegasnya. **