Oleh: Faisal Narwawan|
Papuainside.com, Jayapura – Polisi menduga United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan KNPB (Komite nasional Papua Barat) berada dibalik insiden yang terjadi di Papua.
“ULMWP dan KNPB (ada dibalik ini) catat itu, saya sudah dapat data, KNPB main, ULMWP main dan saya tahu rangkaiannya ke mana, termasuk Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) adik-adik mahasiswa Papua ini juga digerakan oleh mereka,” tegas Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Jayapura, Kamis (5/9) siang.
Untuk itu, masyarakat juga diminta agar tak mudah mempercayai informasi sepotong dengan berbagai versi yang tak bisa dipertanggung jawabkan.
“Saya minta masyarakat jangan terpengaruh dengan isu dan versi dikemas oleh berbagai pihak dalam rangka Papua lebih kisruh, memanaskan yang lain, memprovokasi yang lain,” tambahTito.
Kapolri juga mengancam akan tindak tegas kelompok-kelompok tersebut.
“Jadi apa yang terjadi di Papua di design oleh kelompok yang ada di sini. Itu semua akan saya kejar, kita sudah tahu nama-namanya, kita akan tegakkan hukum kepada mereka. ULMWP dan KNLB bertanggung jawab atas Insiden ini dan akan saya kejar,” tegas Kapolri lagi.
Tak hanya itu, Tito juga mengatakan dua kelompok tersebut juga memproduksi hoax-hoax tentang Papua.
Untuk itu Tim Ciber Mabes Polri telah memantau siapa yang memproduksi konten hoax tentang Papua.
“Kita ingin internet dibuka, tapi kalau terus dimain seperti ini masyarkat terbakar hanya informasi sepotong. Terpaksa kita shutdown lagi untuk menjamin keamanan nasioanal dan itu boleh,” jelasnya.
Kapolri Tito juga tak segan-segan menyebutkan Benny Wenda dan kelompok lainnya mengharap Papua memanas demi agenda rapat komisi HAM di Jenewa dan Sidang Majelis umum PBB pada 24 September.
“Mereka sengaja bikin rusuh biar ada suaranya di sana Papua rusuh, semua negara ada sampaikan pandangannya tapi tidak ada agenda soal Papua, cuman isu dilempar dengan satu dua negara yang didekati dan ambil isu itu, nah supaya nendang dibuatlah Papua rusuh, jadi siapa yang main, ya Beny Wenda titik,” ungkapnya lagi. **